HED Cycling, Buah Hati Pasangan Anne dan Steve Hed

Posted by Mikael Amadis on

Tak disangka bahwa dibalik brand pionir wheelset aero, HED, ada sebuah kisah cinta yang tak kalah menarik dari produk andalan mereka.

Kisah mereka dimulai ketika seorang atlit triathlon bernama Anne ingin berpartisipasi di Ironman Triathlon dan berkunjung ke toko sepeda Steve Hed di St. Paul, Minnesota untuk mendaftar. Sejak itu mereka mengarungi badai hidup bersama dengan satu impian, merevolusi dunia sepeda.

Steve Hed merupakan seorang antusias pesawat model yang tekun mempelajari aerodinamika dan bereksperimen dengan material komposit dan elektronik. Ketika rekor dunia hour record dipecahkan oleh Francesco Moser pada tahun 1984 menggunakan roda sepeda solid disc, Steve bersama teman-temannya membuat roda solid disc dan memberikannya kepada Anne untuk dipakai balap internasional. Tak perlu waktu lama, Anne dan Steve merasakan ada rasa cinta di antara mereka dan mulai berpacaran.

Di usia 20an, Anne berlomba di Vermont dan memenangkan sebuah mobil. Berbekal sebuah mobil, Anne dan Steve mengambil hutang bank untuk memulai usaha mereka di tahun 1984 yang pada hari ini mempekerjakan 50 pekerja di pabrik yang terletak di Roseville, Minnesota.

Mereka mulai memasarkan wheelset mereka ke pasar triathlon. Tapi karena roda solid disc tidak bisa dipakai di roda depan, mereka mulai mengembangkan roda berjari-jari. Tak lama Anne mendapatkan sebuah panggilan dari seorang pebalap sepeda muda yang mencari roda sepeda yang cepat. Tak disangka customer pertama mereka adalah pembalap  Lance Armstrong.

Design yang belum sempurna itu mereka kembangkan dan kemudian dipatenkan serta diproduksi untuk pasar sepeda umum. Sejak itu mereka terus mengembangkan berbagai produk inovatif seperti lini wheelset Jet dan Vanquish, bottle cage Tails yang diletakkan di belakang sadel agar lebih aerodinamis, wheelset MTB, trispoke dan Aero Bar. Mereka juga terus bekerja sama dengan atlit-atlit ternama di bidang mereka masing-masing.

Tapi namanya hidup, kisah cinta ini pada saatnya harus berakhir. Di tahun 2014, Cervelo mengadakan kerjasama dengan HED untuk mengembangkan frame one-piece menggunakan material carbon. Steve secara antusias mengiyakan dan bekerja bersama timnya untuk membuat carbon frame one-piece pertama untuk diproduksi. Tak disangka frame ini adalah karya terakhir Steve.

Di hari terakhirnya, Steve menelpon Anne dengan sukacita dan menyampaikan kebahagiaannya karena karyanya berhasil dan Cervelo ingin HED untuk memproduksi frame itu. Tak lama setelah itu Anne menerima telpon dari karyawannya yang meminta Anne untuk pergi ke pabrik untuk mengecek kondisi Steve karena ia jatuh tergeletak di lantai. 4 hari kemudian ia meninggal dan Anne dihadapkan dengan pilihan untuk meninggalkan atau terus berjuang mempertahankan buah hati mereka.

Di tengah dukanya, Anne mengambil keputusan untuk terus berjuang, untuk terus berinovasi dan mengembangkan perusahaan yang mereka dirikan sejak masa mudanya. Anne memindahkan pabrik HED dari Shoreview, Minnesota ke fasilitas yang 2x lebih besar dan menambahkan karyawan untuk menghidupi lebih banyak lagi pekerja di AS.

Anne membawa HED terus berkembang sesuai impian suaminya. Pada tahun 2015, Rohan Dennis menggunakan HED GT3 Trispoke memecahkan rekor individual time trial Tour de France. Pada tahun 2016, HED dan Cervelo meluncurkan frame P5X yang dikenal di triathlon dan time trail di berbagai negara.

Hingga kini HED terus berinovasi dan memproduksi produk carbon mereka di AS. Bagi Anne, memori yang akan selalu terkenang adalah telpon terakhirnya dengan Steve, di saat ia meninggalkan dunia dalam kebahagiaan bersama dengan istri tercinta dan keberhasilan untuk merevolusi dunia sepeda.

Apakah Spinners tertarik dengan karya kedua sejoli ini? Cek koleksi HED kami atau di toko sepeda terdekat.

← Older Post Newer Post →



Leave a comment