Gloria menyadari alasannya tidak suka menggunakan helm ketika bersepeda adalah karena helm sepeda biasanya terlalu besar, merepotkan dan tidak sesuai dengan style berpakaiannya. Ia menghabiskan lebih dari 1 tahun untuk merancang sebuah helm yang ringkas, praktis dan terlihat bagus agar orang mau memakainya ketika bersepeda.
Nama Thousand diambil dari statistik kematian pesepeda di rentang 600-900 setiap tahunnya di US. Nama itu dipilih sebagai wujud dari komitmen mereka untuk menyelamatkan hampir 1000 jiwa setiap tahunnya dengan menciptakan helm sepeda yang praktis, nyaman dan modis.
Terinspirasi dari helm sepeda motor antik, Gloria dan timnya mengembangkan design helm yang simpel sehingga dapat dipakai oleh banyak sepeda dengan style berpakaian yang berbeda. Tak lupa mereka juga memastikan helm mereka lulus uji sertifikasi helm sepeda AS/NZS 2063, CPSC, ASTM F1492, dan CE EN1078.
Sebagai anggota dari dunia global, tim Thousand bertekad untuk membuat helm mereka seramah lingkungan mungkin. Sejalan dengan tujuan mereka merancang helm yang praktis, mereka menambahkan 5 fitur tambahan seperti yang dapat dilihat di gambar di bawah ini.
Koleksi helm ini kemudian diberikan nama Heritage collection dan dikenalkan ke dunia melalui Kickstarter. Tak berhenti di helm, itu Thousand terus bekerja, mengembangkan produk-produk sepeda lainnya seperti sarung tangan dan bel untuk menjamin keamanan pesepeda ketika berkendara.
Wah, ternyata cerita Thousand menarik ya. Apakah Spinners tertarik dengan produk Thousand? Kalian bisa cek koleksi Thousand kami di website kami atau mengunjungi toko sepeda terdekat.
]]>Tapi ternyata FIDLOCK punya banyak pilihan produk lho yang bisa diliat di website mereka.
FIDLOCK adalah perusahaan fastener dari Jerman. Didirikan pada tahun 2007 oleh seorang musisi Cello bernama Joachim Fiedler, FIDLOCK dikenal karena penggunaan magnet sebagai pengikat. Produk FIDLOCK biasanya ditemukan di dunia sepeda seperti botol dan pengikat helm. Tak puas di situ, FIDLOCK mengembangkan produk-produk lain yang mulai merambah ke dalam dunia lain seperti sepatu, apparel dan tas.
Perjalanan FIDLOCK dimulai dari pendiri Joachim merasa terganggu ketika menangani busur Cellonya. Ia menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mengambil busurnya dengan 1 tangan sambil memegang Cellonya dengan tangan yang lain. Ia merasa perlu ada solusi yang lebih baik, sebuah sistem pengencang yang tidak hanya mudah digunakan, tapi juga menyenangkan.
Ia mengembangkan sebuah holder busur Cello menggunakan sepasang magnet. Kejeniusan Joachim adalah menggunakan magnet dengan polaritas berbeda ditempatkan di beberapa titik tertentu sehingga dapat secara otomatis terikat dengan erat dan dibuka dengan mudah, menciptakan sistem pengikat busur yang tidak hanya intuitif dan mudah digunakan serta aman, tapi juga seru untuk dipakai.
Joachim menyadari bahwa setiap harinya ada banyak orang yang juga terganggu oleh hal-hal kecil yang seharusnya tidak perlu seperti mengikat tali sepatu atau melepas strap helm. Tak perlu waktu lama, ia mematenkan sistem pengikat magnetnya dan bekerja untuk mengembangkan pengikat yang dapat dipakai orang banyak. Produk pertama FIDLOCK adalah pengikat tas sekolah anak.
Setelah produk pertama mereka, tidak butuh waktu lama untuk tim FIDLOCK mengembangkan produk lain terinsipirasi dari sistem magnet buatan Joachim seperti MINI TURN, SNAP helmet buckle dan berbagai inovasi lainnya. Tim yang awalnya terdiri dari 5 orang terus berkembang hingga menjadi 60 orang di 2020, mematenkan berbagai inovasi yang unik setiap tahunnya. Sekarang FIDLOCK memiliki kantor pusat di Hannover, Jerman dan Shenzen, China, melayani 55 distributor dan partner di 36 negara. Melalui dedikasi dan kreativitas mereka, FIDLOCK terus berkembang dari tim berhasil menjual 1 juta pengencang magnet pada tahun 2011 dan mematenkan 50 inovasi pada tahun 2018.
Hingga saat ini, FIDLOCK masih terus mengembangkan produk mereka untuk melayani lebih banyak lagi industri yang membutuhkan sistem pengencang unik ini.
Kunjungi website kami untuk melihat koleksi FIDLOCK kami atau kunjungi toko sepeda terdekat untuk merasakan sistem pengencang yang tiada duanya ini.
]]>Kisah mereka dimulai ketika seorang atlit triathlon bernama Anne ingin berpartisipasi di Ironman Triathlon dan berkunjung ke toko sepeda Steve Hed di St. Paul, Minnesota untuk mendaftar. Sejak itu mereka mengarungi badai hidup bersama dengan satu impian, merevolusi dunia sepeda.
Steve Hed merupakan seorang antusias pesawat model yang tekun mempelajari aerodinamika dan bereksperimen dengan material komposit dan elektronik. Ketika rekor dunia hour record dipecahkan oleh Francesco Moser pada tahun 1984 menggunakan roda sepeda solid disc, Steve bersama teman-temannya membuat roda solid disc dan memberikannya kepada Anne untuk dipakai balap internasional. Tak perlu waktu lama, Anne dan Steve merasakan ada rasa cinta di antara mereka dan mulai berpacaran.
Di usia 20an, Anne berlomba di Vermont dan memenangkan sebuah mobil. Berbekal sebuah mobil, Anne dan Steve mengambil hutang bank untuk memulai usaha mereka di tahun 1984 yang pada hari ini mempekerjakan 50 pekerja di pabrik yang terletak di Roseville, Minnesota.
Mereka mulai memasarkan wheelset mereka ke pasar triathlon. Tapi karena roda solid disc tidak bisa dipakai di roda depan, mereka mulai mengembangkan roda berjari-jari. Tak lama Anne mendapatkan sebuah panggilan dari seorang pebalap sepeda muda yang mencari roda sepeda yang cepat. Tak disangka customer pertama mereka adalah pembalap Lance Armstrong.
Design yang belum sempurna itu mereka kembangkan dan kemudian dipatenkan serta diproduksi untuk pasar sepeda umum. Sejak itu mereka terus mengembangkan berbagai produk inovatif seperti lini wheelset Jet dan Vanquish, bottle cage Tails yang diletakkan di belakang sadel agar lebih aerodinamis, wheelset MTB, trispoke dan Aero Bar. Mereka juga terus bekerja sama dengan atlit-atlit ternama di bidang mereka masing-masing.
Tapi namanya hidup, kisah cinta ini pada saatnya harus berakhir. Di tahun 2014, Cervelo mengadakan kerjasama dengan HED untuk mengembangkan frame one-piece menggunakan material carbon. Steve secara antusias mengiyakan dan bekerja bersama timnya untuk membuat carbon frame one-piece pertama untuk diproduksi. Tak disangka frame ini adalah karya terakhir Steve.
Di hari terakhirnya, Steve menelpon Anne dengan sukacita dan menyampaikan kebahagiaannya karena karyanya berhasil dan Cervelo ingin HED untuk memproduksi frame itu. Tak lama setelah itu Anne menerima telpon dari karyawannya yang meminta Anne untuk pergi ke pabrik untuk mengecek kondisi Steve karena ia jatuh tergeletak di lantai. 4 hari kemudian ia meninggal dan Anne dihadapkan dengan pilihan untuk meninggalkan atau terus berjuang mempertahankan buah hati mereka.
Di tengah dukanya, Anne mengambil keputusan untuk terus berjuang, untuk terus berinovasi dan mengembangkan perusahaan yang mereka dirikan sejak masa mudanya. Anne memindahkan pabrik HED dari Shoreview, Minnesota ke fasilitas yang 2x lebih besar dan menambahkan karyawan untuk menghidupi lebih banyak lagi pekerja di AS.
Anne membawa HED terus berkembang sesuai impian suaminya. Pada tahun 2015, Rohan Dennis menggunakan HED GT3 Trispoke memecahkan rekor individual time trial Tour de France. Pada tahun 2016, HED dan Cervelo meluncurkan frame P5X yang dikenal di triathlon dan time trail di berbagai negara.
Hingga kini HED terus berinovasi dan memproduksi produk carbon mereka di AS. Bagi Anne, memori yang akan selalu terkenang adalah telpon terakhirnya dengan Steve, di saat ia meninggalkan dunia dalam kebahagiaan bersama dengan istri tercinta dan keberhasilan untuk merevolusi dunia sepeda.
Apakah Spinners tertarik dengan karya kedua sejoli ini? Cek koleksi HED kami atau di toko sepeda terdekat.
]]>Bahaya benturan dengan gerakan rotasional sudah lama diketahui di kalangan dokter specialis otak, tapi baru mulai diketahui di kalangan umum sejak ada teknologi MIPS. Gerakan rotasional berbahaya untuk otak karena gerakan rotasional menyebabkan otak terbentur berkali-kali di dalam tempurung kepala, meningkatkan resiko gegar otak. Untuk mencegah itu, helm harus bisa bergerak secara independen dari kepala.
Menyadari itu, Suomy melakukan riset di lab mereka bersama dengan dokter spesial trauma kepala selama 1 tahun untuk mengembangkan teknologi bernama Smart Strap. Tim riset tersebut menemukan bahwa helm normal bisa bergerak secara independen dari kepala, tapi berhenti ketika strap helm menghentikan gerakan helm. Untuk itu, Suomy merancang 4 elemen elastis di chinstrap yang dapat memanjang ketika terjadi benturan untuk mencegah strap menghentikan helm bergerak secara independen dan mengubah gerakan rotasional menjadi gerakan linear seperti yang dapat dilihat di bawah ini.
Seperti yang terlihat di atas, elemen elastis yang dipasang dapat berubah bentuk tanpa melewati batas standar internasional dalam roll-off test (pengujian performa strap untuk mencegah helm bergerak terlalu jauh ketika terjadi benturan dan tidak melindungi bagian penting kepala). Keempat elemen elastis itu bekerja sama untuk menyerap energi dari benturan dan memfasilitasi pergerakan helm. Setelah itu, elemen elastis akan secara perlahan kembali ke bentuk semula.
Mungkin ada Spinners yang bertanya teknologi mana yang lebih baik? Jawabannya adalah tergantung kondisi kecelakaannya. Yang pasti kedua teknologi ini dirancang sebaik mungkin untuk mengurangi kerusakan otak ketika terjadi kecelakaan. Tapi tetap saja tidak ada sistem yang sempurna. Oleh karena itu tetap berhati-hati ketika bersepeda.
Jadi apakah Spinners tertarik untuk mencoba teknologi Suomy Smart Strap? Beberapa helm yang dilengkapi teknologi ini adalah Suomy dapat dilihat di koleksi Suomy Smart Strap kami atau di toko sepeda terdekat. Jangan lupa untuk jaga kesehatan dan berhati-hati ketika bersepeda. Apapun helmnya, jangan lupa untuk menggunakan helm ketika bersepeda. Stay safe and stay healthy.
]]>Dirancang untuk menjadi sepeda road bike steel modern, REPETE menggunakan tubing Columbus Spirit HSS untuk menghasilkan frame berkualitas yang kaku tapi tetap nyaman dipakai dan tahan lama. REPETE menggunakan tubing dengan ukuran oversized dan ukuran dinding setipis 0.4mm di beberapa titik yang dirancang secara khusus untuk meningkatkan level kekakuan yang optimal dengan berat yang seringan mungkin. Campuran besi Chrom-Molydenium khas Columbus dan lapisan Teflon tambahan memberikan ketahanan terhadap karat dan korosi untuk umur pemakaian yang panjang.
Dengan parameter BB Drop 70mm, wheelbase 996mm chainstay length 412mm, seat tube angle 73.5° dan trail 59mm (dihitung dengan ukuran road 700x28mm) di ukuran frame 56cm, sepeda ini memiliki geometri dalam rentang geometri sepeda road bike pada umumnya.
Sepeda ini dirancang untuk kompatibel dengan groupset mekanikal dan elektronik dengan penggunaan 3D-printed custom insert untuk internal cable routing di frame. Dengan insert yang bisa diganti dan BB bracket T47, Spinners tak perlu khawatir apabila ingin mengupgrade groupset di masa depan.
Dengan groupset Campagnolo Record 12 Speed (Crankset 170-52/36, Cassette 11/34), roda Campagnolo Bora WTO 45 Disc dan fork Columbus Futura Disc, sepeda ini sangat cocok untuk kecepatan tinggi di dalam kota sambil memperlihatkan design yang elegan dan tak lekang oleh waktu.
Pada akhirnya sepeda ini memiliki geometri sepeda road bike yang sudah teruji dan material terbaik dengan design yang dioptimalkan untuk kekakuan maksimum dengan berat minimum. Sepeda ini cocok untuk Spinners yang ingin bersepeda kecepatan tinggi dengan performa terbaik tanpa harus mengkhawatirkan perawatan sepeda.
Untuk yang tertarik, bisa cek koleksi Repete R2 di website kami dan kunjungi toko sepeda SpinWarriors terdekat.
]]>Pendiri REPETE, duo Mikoláš Voverka dan Robin Fišer sejak awal telah mengumpulkan dan memperbaiki sepeda balap ikonik di kota Praha, dan mereka memiliki visi ke depan untuk membangun frame sepeda mereka sendiri. Dimulai dengan mempelajari kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan dari frame builder terbaik di Republik Ceko, Mikoláš dan Robin pelan-pelan membangun hubungan jangka panjang dengan pabrikan komponen sepeda berkualitas untuk membuat sepeda handmade berkualitas untuk pasar domestik.
Tak puas dengan prestasi mereka di NAHBS 2015, duo founder Mikoláš dan Robin kembali ke kampung halaman mereka dan merombak total perusahaan yang telah mereka bangun. Seakan menghilang dari muka bumi, Mikoláš dan Robin menghabiskan beberapa tahun untuk membangun ulang perusahaan mereka untuk memproduksi lini sepeda ready made demi kepuasan pelanggan. Tak sampai di situ, mereka juga mendesign ulang logo dan website mereka sesuai dengan filosofi baru mereka serta pindah ke workshop yang lebih luas dengan perlengkapan yang lebih mutakhir untuk menghasilkan sepeda ready-made berkualitas dengan harga terjangkau.
Berbekal pengalaman mereka dalam industri sepeda custom dengan teknologi material dan produksi terbaru, REPETE meluncurkan karya terbaru mereka, sepeda road bike Reason R2 dan gravel bike Verne G2, pada 1 Agustus 2019 seiring launching workshop dan website baru mereka yang dirancang dengan style yang tegas tapi tetap nyaman untuk dilihat, hasil karya designer mereka, Martin Kolerus. Kombinasi antara design yang klasik dan tak lekang oleh waktu, dengan teknologi state of the art yang disatukan dalam kedua lini sepeda ini tentunya akan membuat pengalaman bersepeda anda jauh lebih menarik.
Kualitas produk-produk mereka tidak perlu diragukan lagi, sebab setiap sepeda yang diproduksi di workshop mereka harus melewati standar kualitas dari Mikoláš dan Robin, sehingga kualitas produk mereka sudah pasti terjamin. Jadi, tunggu apa lagi? Cek sepeda road bike keren ini di website kami atau di toko sepeda Spinwarriors terdekat.
]]>Biasanya simbol ini dipasang di bagian belakang helm, contohnya kaya di helm keren di atas.
Apa sih arti sticker kuning itu?
Ternyata itu adalah logo dari teknologi pelindung kepala Multi-directional Impact Protection System atau MIPS. Teknologi ini dikembangkan berdasarkan riset selama 20 tahun oleh tim neuroscientist dari KTH Royal Institute of Technology dan Karolinska Institute di Stokholm, Swedia.
Dari riset itu, mereka menemukan kebanyakan cidera otak akibat kecelakaan pada pesepeda yang menggunakan helm bukan terjadi karena gerakan linear pada kepala, tapi gerakan rotasional. Oleh karena itu mereka mengembangkan teknologi MIPS yang dipatenkan dan di lisensikan ke perusahaan-perusahaan pembuat helm.
Apa sih bedanya pergerakan linear dan rotasional? Mungkin lebih gampang kalo kita bandingkan antara tes uji standar helm dan tes uji MIPS.
Seperti yang bisa kita lihat di gambar, gerakan linear tidak akan menyebabkan helm berputar. Sebaliknya dengan gerakan rotasional, helm akan berputar setelah terjadi benturan. Ketika helm berputar, maka otak akan bergerak di dalam kepala dan akan terbentur berkali-kali (gerakan linear otak tetap akan terbentur, tapi hanya sedikit dibandingkan gerakan rotasional).
Inilah alasannya kenapa di pertandingan tinju ada petinju yang kena straight dan cross berkali-kali masih kuat, tapi ketika kena upper cut dia KO.
Jadi gunanya MIPS apa sih?
Dari riset selama 20 tahun itu, tim MIPS menemukan kebanyakan helm sepeda dirancang untuk benturan 90°, sementara kebanyakan pesepeda kecelakaan dengan benturan 45°. Sesuai namanya, teknologi MIPS dikembangkan untuk melindungi otak dari benturan berbagai arah.
Untuk mendapat stiker MIPS, perusahaan harus mengirim helm ke lab MIPS di Swedia untuk diuji. Setiap helm akan dipasangkan ke model kepala dengan berat rata-rata kepala manusia per ukuran helm (4-5kg) dijatuhkan dari ketinggian 50cm dengan kecepatan 6.2m/s ke bidang yang dilapisi amplas 80 grit dengan kemiringan 45°. Proses ini diulang 3x dari sisi yang berbeda.
Teknologi MIPS dirancang untuk mengurangi resiko gegar otak dengan lapisan tambahan di dalam helm yang bisa bergerak ke semua arah sejauh 10-15 mm. Dengan tambahan lapisan ini, ketika terbentur dengan jalan, kepala tidak langsung berhenti, tapi tetap bergerak sejauh 10-15 mm mengikuti bentuk helm, sehingga tekanan di otak berkurang.
Nah setelah tau ini masih mau pake helm biasa? Lindungi kepalamu dengan perlindungan terbaik. Temen-temen bisa cek koleksi helm MIPS kami di sini. Seperti yang pernah dibahas sebelumnya, lebih baik pake helm ya ketika sepedaan. Buat yang belum punya, bisa cek helm-helm keren ini dan kunjungi toko sepeda terdekat. Jangan lupa untuk jaga kesehatan dan berhati-hati ketika bersepeda.
]]>Helm sepeda pada dasarnya adalah sebuah alat pelindung diri untuk kepala yang dirancang untuk mencegah retak atau patah tulang maupun luka pada kulit dan daging yang disebabkan oleh gesekan dengan jalan. Ada juga helm sepeda yang dirancang untuk mengurangi kemungkinan cidera otak, tapi kita bahas lain kali ya.
Ternyata banyak juga pesepeda yang beranggapan bahwa lebih penting mencegah kecelakaan daripada menggunakan alat pelindung diri untuk mengurangi resiko cidera ketika terjadi kecelakaan. Jadi yang bener yang mana ya?
Untuk menjawab itu, tim Toole Design Group melakukan riset pada tahun 2016 untuk melihat korelasi antara penggunaan helm dan jumlah pesepeda yang meninggal dibandingkan dengan jarak berkendara di beberapa negara (sayangnya Indonesia gak ada).
Dari riset tersebut, ada beberapa fakta yang menarik. Ternyata pemakaian helm sepeda tidak berpengaruh secara signifikan dalam mengurangi jumlah pesepeda yang meninggal dibandingkan dengan jarak berkendara. Berdasarkan riset yang mereka lakukan, ternyata design jalur sepeda jauh lebih berpengaruh dalam mengurangi tingkat kematian pesepeda. Belanda yang memiliki jalur sepeda terbaik di dunia memiliki tingkat kematian paling rendah dari negara lain yang mereka masukkan dalam riset meskipun memiliki tingkat penggunaan helm yang relatif sangat kecil.
Hal ini didukung dengan laporan tahun 2019 dari badan NHTSA yang menyatakan dari 783 kematian pesepeda di AS pada tahun 2017, 75% terjadi di dalam kota (63% di luar jalur sepeda dan 27% di persimpangan) dan 96% terjadi karena menabrak/ditabrak bagian depan mobil.
Artinya sebenernya gak perlu dong pake helm? Gak salah sih, tapi kan Belanda punya jalur sepeda yang rapi dan terencana di seluruh negerinya. Bahkan di Belanda lebih banyak yang pake sepeda dibanding mobil/motor. Ya gak bisa dibandingin dong sama Indonesia yang mobil/motor lawan arah aja bisa setiap hari ketemu. Untuk itu, sebelum kondisi jalan untuk bersepeda udah seperti Belanda, kita harus menggunakan helm untuk melindungi diri kita.
Berdasarkan riset yang dilakukan di AS oleh dokter bedah pada tahun 2016 menggunakan data dari 6.267 pasien pada tahun 2012, menggunakan helm dapat mengurangi resiko cidera otak parah sebanyak 51% dan kematian sebanyak 44% serta tulang muka retak sebanyak 31%.
Dari semua data itu, menurut kalian lebih baik pake helm atau gak ya? Silahkan comment di bawah. Kalo ada yang tertarik untuk beli helm sepeda, boleh helm-helm keren ini dan kunjungi toko sepeda terdekat. Jangan lupa untuk jaga kesehatan dan berhati-hati ketika bersepeda.
]]>